Terikat dan disetel ke kunci kecemasan
He watches intently
Dia melihat dengan saksama
Stayed up ruined another day of sleep
Tinggal hancur hari tidur lain
He drifts off immediately
Dia langsung melayang
And he’s dreaming
Dan dia sedang bermimpi
Waiting for his heart to leave this throat
Menunggu hatinya meninggalkan tenggorokan ini
Back to his chest
Kembali ke dadanya
Sleeve’s wet with water from his brow
Lengan basah dengan air dari alisnya
Up to the surface
Sampai ke permukaan
Talked up
Dibicarakan
And beat to the point of nothing
Dan jangan sampai mengalahkan apapun
He washes discretely
Dia mencuci secara discretely
Dressed up
Berdandan
Covered from head to toe
Tercakup dari kepala hingga ujung kaki
Stripped down naked sleeping off the shame
Dipotong telanjang telanjang dari rasa malu
Dreaming
Bermimpi
Waiting for his heart to leave this throat
Menunggu hatinya meninggalkan tenggorokan ini
Back to his chest
Kembali ke dadanya
Eyes wet his yawns from a lack of air in head
Mata basah menguap menguap karena tidak ada udara di kepala
How could I breathe
Bagaimana aku bisa bernafas?
With this elephant
Dengan gajah ini
On my chest
Di dadaku
Just enough to live
Cukup hidup
Wide eyed alive
Lebar bermata hidup
How could I think
Bagaimana saya bisa berpikir
With my heart beating
Dengan jantungku berdetak kencang
Out of my chest
Dari dadaku
Im completely
Aku sepenuhnya
Wide eyed alive
Lebar bermata hidup
Thought process com back to me
Proses berpikir kembali ke saya
I’m practiced but out of my league
Saya berlatih tapi keluar dari liga saya
I’ll dress thius mannequin to mirrow image
Aku akan berpakaian manekin thius untuk gambar mirrow
Then quench my thirst on this
Kemudian dahilah kehausan saya akan hal ini
Salt-water fountain
Air mancur garam
How could I breathe
Bagaimana aku bisa bernafas?
Wide eyed alive
Lebar bermata hidup
Wide eyed alive
Lebar bermata hidup
How could I think
Bagaimana saya bisa berpikir
Wide eyed alive
Lebar bermata hidup
Wide eyed alive
Lebar bermata hidup