Rasa manis luar biasa merembes masuk
A black speaker into me and you,
Seorang pembicara hitam masuk ke saya dan Anda,
Chasing the dust out of the things we wear.
Mengejar debu dari barang yang kita kenakan.
We walked out of the dusk into the light
Kami keluar dari senja menuju cahaya
Of the promenade, side by side.
Dari balkon, berdampingan.
Throwing stones into a fading day…
Melemparkan batu ke hari yang memudar …
WE ARE SORTED OUT,
KAMI SORTED OUT,
IT MAKES ME ILL.
TI MEMBUAT SAYA ILL.
I WANT TO BURN, I WANT TO FEEL
AKU INGIN BURN, AKU INGIN MERASA
THERE IS SOMEWHERE TO GET TO,
ADA SESUATU UNTUK MENDAPATKAN,
SOMETHING TO HAVE.
SESUATU YANG HARUS MEMILIKI.
There is a curious glow that radiates calm.
Ada cahaya penasaran yang memancarkan ketenangan.
It’s in the waves, it’s in the dawn.
Ada di ombak, di awal fajar.
It’s in the cars crushed into squares of scrap.
Di dalam mobil-mobil itu hancur berantakan.
Finding shy creatures under the stones.
Menemukan makhluk pemalu di bawah batu.
It’s all part of the place called home.
Itu semua adalah bagian dari tempat yang disebut rumah.
Can this be true, can such things be?
Mungkinkah ini benar, bisakah hal seperti itu?
WE ARE SORTED OUT,
KAMI SORTED OUT,
IT MAKES ME ILL.
TI MEMBUAT SAYA ILL.
I WANT TO BURN, I WANT TO FEEL
AKU INGIN BURN, AKU INGIN MERASA
THERE IS SOMEWHERE TO GET TO,
ADA SESUATU UNTUK MENDAPATKAN,
SOMETHING TO HAVE.
SESUATU YANG HARUS MEMILIKI.
THERE WERE LOVED ONES,
ADA YANG MENCINTAI,
MACHINES THAT CLICK.
MESIN YANG KLIK.
THE END IS BITTER AND NOT AT ALL QUICK.
AKHIR INI BITTER DAN TIDAK SAMA SEKALI CEPAT.
THERE IS NOWHERE TO GET TO,
ADA SEKARANG UNTUK MENDAPATKAN,
NOTHING TO HAVE.
TIDAK ADA MEMILIKI.