Tundukkan dan ditekan. Seorang anak pusaran dalam kemajuan tak berwajah, membujuk, menarik-narik, menggiling. Jadi ditinggikan jadi Tuhan.
Refit this vessel of confusion to bring the eloquence of the mute.
Kembalikan wadah kebingungan ini untuk membawa kefasihan si bisu.
Incorporate this forfeit cause, assimilate and fake it mine.
Masukkan penyebab yang salah ini, asimilasi dan tirulah itu milikku.
I bow my head and taste the lies that I'm fed, all to claim my reward.
Saya menundukkan kepala dan merasakan kebohongan yang saya makan, semua untuk mengklaim pahala saya.
Master and servant. One for all and all for none. Ignorant to the distant hymns of chaos,
Guru dan pelayan. Satu untuk semua dan semua untuk tidak ada. Tidak peduli dengan nyanyian nyanyian yang jauh,
the progressive stand before me. Their eyes fixed in the distance, default to conform to the new.
teguran progresif di hadapanku Mata mereka terpaku di kejauhan, defaultnya sesuai dengan yang baru.
They animate me. In confidence I thrive. My reign: supremacy. I speak no word unheard.
Mereka menghidupkan saya. Dengan keyakinan saya berkembang. Pemerintahan saya: supremasi. Saya tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Re-motivate me. I'm all there is to be. An omnipotent being so complete in my diversity.
Re-motivasikan saya. Aku semua ada untuk menjadi. Mahakuasa begitu sempurna dalam keragaman saya.
Ripples race across my eyes. Breaking out in acid sweat. Wills shrivel and crack.
Ripples melintas di mataku. Melepaskan keringat asam. Wills mengerut dan retak.
Disintegration of my inner self. I find the substance lost. A shed shell of a being of disgust.
Disintegrasi batin saya. Saya menemukan zatnya hilang. Cangkang yang ditimbulkan rasa jijik.
Done is the cleansing. Complete is the surgery of the soul.
Selesai adalah pembersihan. Lengkap adalah operasi jiwa.
Step inside and taste the shackling thoughts that devour all confidence. Realizing I'm lost.
Langkah di dalam dan rasakan pikiran belenggu yang melahap semua kepercayaan diri. Menyadari aku tersesat.
Being no more than a mutt with a fake pedigree. Stillborn soul shaped and molded.
Menjadi tidak lebih dari seekor mutt dengan silsilah palsu. Lahirnya jiwa berbentuk dan dibentuk.
I can live an eternity in a minute's time. A borrowed talent filled with copied goals.
Aku bisa hidup dalam kekekalan sebentar lagi. Bakat yang dipinjam diisi dengan tujuan yang disalin.
The carcass of hope lies dead beneath the fabric of dreams. Facing the truth within the mirror of souls –
Bangkai harapan terbaring mati di balik jalinan mimpi. Menghadapi kebenaran di dalam cermin jiwa –
ha ha this is what I've become. Always been in this emancipated state. Submerged, battered and numb.
ha ha ini adalah apa yang saya telah menjadi. Selalu berada dalam status emansipasi ini. Terendam, babak belur dan mati rasa.
Just a mindscape fit for illusion to make fear into reign and fulfillment of pain. Kneeling in permanent solitude.
Hanya sebuah mindscape yang cocok untuk ilusi untuk membuat ketakutan menjadi pemerintahan dan pemenuhan rasa sakit. Berlutut dalam kesendirian.
The minions of the inside claim me
Antek-antek dalam mengklaimku
Re-animate, me cause I was once alive. Defeat smears out my focus. Consciousness subsides
Re-bernyawa, saya menyebabkan saya pernah hidup. Kekalahan mengotori fokus saya. Kesadaran mereda
Unmotivated. Beheld by scorching eyes. Infinity stares back at me. The surging darkness coils to strike.
Tidak termotivasi Dibaur dengan mata yang terik. Infinity menatapku. Kumparan kegelapan yang melonjak menyerang.