Itu adalah tahun terakhir saya
I just turned eighteen
Aku baru berumur delapan belas tahun
I was a friday night hero, with division one dreams
Saya adalah pahlawan jumat malam, dengan divisi satu mimpi
I had an offer on the table
Saya mendapat tawaran di atas meja
A four year ride
Perjalanan empat tahun
‘Til that fourth and two and twenty four dive
“Keempat dan dua dan dua puluh empat menyelam
I left on a stretcher, wound up on a crutch
Aku pergi dengan tandu, di atas sebuah kruk
Walked on that next summer
Berjalan pada musim panas berikutnya
Wound up getting cut
Luka dipotong
Flipped off that coach, left that school in the dust
Membalikkan pelatih itu, meninggalkan sekolah itu di debu
For letting my dreams go bust
Karena membiarkan mimpiku bangkrut
But I thank God I ain’t what I almost was
Tapi saya bersyukur kepada Tuhan bahwa saya tidak seperti dulu
Yea, I moved on back home
Ya, saya pindah kembali ke rumah
And came awful close to being some son-in-law to some CEO
Dan menjadi sangat tidak enak karena menjadi menantu laki-laki beberapa CEO
Coulda been a corner office, country club, suit and tie man
Coulda menjadi kantor pojok, country club, jas dan dasi pria
Answerin’ to no one, but her and him
Tidak menjawab siapa pun, tapi dia dan dia
I ran out on his money, ran out on her love
Aku kehabisan uang, kehabisan cintanya
At four in the morning I loaded my truck
Pukul empat pagi saya memuat truk saya
I left my home town in a big cloud of dust
Aku meninggalkan kota asalku di awan debu yang besar
I just had to follow my gut
Saya hanya harus mengikuti perut saya
And I thank God I ain’t what I almost was
Dan saya bersyukur kepada Tuhan bahwa saya tidak seperti dulu
In guitar town I bought this old Epiphone
Di kota gitar saya membeli Epiphone tua ini
Started stringin’ chords and words into songs
Memulai akord dan kata-kata menjadi nyanyian
I’ve been putting in time on Sixteenth Avenue
Aku sudah menghabiskan waktunya di Sixteenth Avenue
Pouring out my heart for tips on a stool
Tuangkan hati saya untuk tip pada bangku
I ain’t making a killing, but then theres those nights
Saya tidak membunuh, tapi kemudian malam itu
When the song comes together and hits them just right
Saat lagu itu datang bersamaan dan hits mereka tepat
The crowds on their feet cause they can’t get enough
Orang banyak di kaki mereka menyebabkan mereka tidak bisa mendapatkan cukup
Of this music I make and I love
Dari musik ini saya buat dan saya cintai
And I thank God I ain’t, yea I thank God I ain’t,
Dan saya bersyukur kepada Tuhan saya tidak, ya saya bersyukur kepada Tuhan saya bukan,
Yea I thank God I ain’t, what I almost was
Ya, saya bersyukur kepada Tuhan bahwa saya tidak, saya memang seperti apa adanya