Aku tergelincir di sepatunya, ukurannya yang sempurna tujuh
I said “There’s no smokin’ in the store ma’am.”
Aku berkata, “Tidak ada asap di toko itu, ya.”
She crossed her legs and then
Dia menyilangkan kakinya dan kemudian
We made some small talk that’s where it should have stopped
Kami membuat beberapa obrolan ringan yang seharusnya dihentikan
She slipped me her number, I put it in my pocket
Dia memasukkan nomor saya, saya memasukkannya ke dalam saku saya
My hand slipped up her skirt, everything slipped my mind
Tanganku menyelipkan roknya, semuanya menyelinap ke pikiranku
In that little roadhouse
Di rumah bandar kecil itu
On Highway 29
Di jalan raya 29
It was a small town bank it was a mess
Itu adalah bank kota kecil itu berantakan
Well I had a gun you know the rest
Nah, saya punya pistol yang Anda tahu sisanya
Money on the floorboards, shirt was covered in blood
Uang di papan lantai, kemeja ditutupi oleh darah
And she was cryin’, her and me we headed south
Dan dia menangis, dan aku dan kami menuju ke selatan
On Highway 29
Di jalan raya 29
In a little desert motel the air was hot and clean
Di sebuah motel kecil gurun udara terasa panas dan bersih
I slept the sleep of the dead, I didn’t dream
Aku tidur nyenyak dari kematian, aku tidak bermimpi
I woke in the morning, washed my face in the sink
Aku terbangun di pagi hari, mencuci muka di wastafel
We headed into the Sierra Madres ’cross the border line
Kami menuju Sierra Madres & rsquo; melintasi garis perbatasan
The winter sun shot through the black trees
Matahari musim dingin menerobos pepohonan hitam
I told myself it was all something in her
Kukatakan pada diriku sendiri bahwa itu semua adalah sesuatu dalam dirinya
But as we drove I knew it was something in me
Tapi saat melaju, aku tahu itu ada dalam diriku
Something that’d been comin’ for a long long time
Sesuatu yang telah kami rencanakan; untuk waktu yang lama
And something that was here with me now
Dan ada sesuatu yang ada di sini bersamaku sekarang
On Highway 29
Di jalan raya 29
The road was filled with broken glass and gasoline
Jalan dipenuhi pecahan kaca dan bensin
She wasn’t sayin’ nothin’, it was just a dream
Dia tidak tahu; Tidak apa-apa, itu hanya mimpi
The wind come silent through the windshield
Angin mendadak menerobos kaca depan mobil
All I could see was snow, sky and pines
Yang bisa kulihat hanyalah salju, langit dan pohon pinus
I closed my eyes and I was runnin’
Aku memejamkan mata dan aku berlari.
I was runnin’ then I was flyin’
Saya runnin & rsquo; Lalu aku terbang & rsquo;