“Di mana kamu”?
My thought screamed. “Do you even love me”? Oh how my heart ached.
Pikiran saya menjerit. “Apakah kamu bahkan mencintaiku”? Oh bagaimana hatiku sakit.
Abandooned to the horror of my solitude, “where were you?” “where were you?”
Abaikan pada kengerian kesendirianku, “di mana kau?” “di mana kamu?”
“where were you?” Lifeless and loved less. double shifts and overtime, don't
“di mana kamu?” Tak berdaya dan kurang mencintai. shift ganda dan lembur, jangan
make sense to a lonely child. Your abscence is the void, growing within my
masuk akal untuk anak yang sepi. Absensi Anda adalah kehampaan, tumbuh di dalam tubuh saya
soul. “where were you?” lifeless and loved less. How the tears came so
jiwa. “di mana kamu?” tak bernyawa dan kurang dicintai. Bagaimana air mata datang begitu?
easily.
mudah.
Now that you have departed from this world, an age has come when questions
Sekarang setelah Anda berangkat dari dunia ini, suatu zaman telah datang saat pertanyaan
are abound, inquiries into your existence and life. I then recalled
berlimpah, pertanyaan tentang keberadaan dan kehidupan Anda. Saya kemudian ingat
something you said, so profound… “I never clamed to have all the answeers,
sesuatu yang Anda katakan, sangat mendalam … “Saya tidak pernah memiliki banyak answeers,
although you thought I should, I was driven by love, motivated by you. I
Meskipun Anda pikir seharusnya, saya didorong oleh cinta, termotivasi oleh Anda. saya
tried to provide the best that I could, I tried to provide the best that I
mencoba memberikan yang terbaik yang saya bisa, saya mencoba memberikan yang terbaik untuk saya
could.” I couldn't grasp their meaning that solemn day, but your tone moved
Bisa. “Saya tidak bisa memahami artinya pada hari khusyuk, tapi nada Anda bergerak
through my heart, driven by love, I have kept them safe, since that solemn
Melalui hatiku, didorong oleh cinta, aku menyimpannya dengan aman, karena itu sungguh khidmat
day, knowing that they would one day ring true, drivin by live. So I sit
hari, mengetahui bahwa suatu hari mereka akan menjadi kenyataan, drivin oleh live. Jadi saya duduk
here alone again while he is dreaming thinking of you and everything. I
Di sini sendiri lagi saat dia sedang bermimpi memikirkanmu dan segalanya. saya
didn't understand. I long to go back to my days as a child, and re-live life
tidak mengerti Saya rindu untuk kembali ke hari-hari saya sebagai seorang anak, dan menjalani hidup kembali
without a heart and a handful of hate…
tanpa hati dan segelintir kebencian …
forgiveness.
pengampunan.
As I hold him in my arms, all I can think of is you, I finally understand
Saat aku memeluknya, yang bisa kupikirkan hanyalah dirimu, akhirnya aku mengerti
what kind of hell you were going through. We are all driven by love. We are
neraka macam apa yang sedang Anda alami. Kita semua didorong oleh cinta. Kita
all sometimes sacrificed for the sake of love, As we leave this world
semua terkadang dikorbankan demi cinta, Saat kita meninggalkan dunia ini
breathing.
pernafasan.