APO PANTOS KAKO DAIMONOS!
APO PANTOS KAKO DAIMONOS!
APO PANTOS KAKO DAIMONOS!
We transgress the context of commonplacenes
Kita melanggar konteks commonplacenes
We deny normality, trample morality
Kita menyangkal normalitas, menginjak moralitas
We destroy angels with sound
Kami menghancurkan malaikat dengan suara
We destroy angels with silence
Kami menghancurkan malaikat dengan diam
Currents of tantric anarchy seize our bodies
Arus anarki tantra merebut tubuh kita
Into the cosmic dance of four scythes
Ke dalam tarian kosmik empat sabit
The curtains of Absurd Theatre are raised
Tirai Teater Absurd dinaikkan
Synchronicity – Mother Chaos on the stage
Sinkronisitas – Ibu Kekacauan di atas panggung
“Wisdom says: be strong!”
“Kebijaksanaan mengatakan: kuat!”
Thrilling words are spreading down the spine
Kata-kata mendebarkan menyebar di tulang belakang
Vibrating… “be strong!”
Bergetar … “menjadi kuat!”
Exhausted I'm running towards the last shines of consciousness
Lelah aku berlari menuju cahaya kesadaran terakhir
Which is absorbed by shadows of madness
Yang diserap oleh bayang-bayang kegilaan
APO PANTOS KAKO DAIMONOS!
APO PANTOS KAKO DAIMONOS!
APO PANTOS KAKO DAIMONOS!
APO PANTOS KAKO DAIMONOS!
Here are the star and the snake servants;
Inilah bintang dan pelayan ular;
-they rise the hexagram
-mereka bangkit heksagram
Sun – in the triangle hidden ; Sight – sacred visions entwined
Sun – di segitiga tersembunyi; Penglihatan – penglihatan suci terjalin
And union with Nothingness body I'll find
Dan persatuan dengan tubuh tidak enak yang akan saya temukan
Strength – go along the Mars path, fighting if we must;
Kekuatan – mengikuti jalan Mars, berjuang jika kita harus;
Light – oh, you are Ahathoor, goddess of blue sky
Cahaya – oh, kamu Ahathoor, dewi langit biru
There is might of dawn, in non-quality state I remain
Ada kemungkinan fajar, dalam keadaan tidak bermutu aku tetap tinggal
Of commonness crippled time or sand – glass you don't see again
Kesamaan itu melumpuhkan waktu atau pasir yang tidak Anda lihat lagi
Sigillum dei, picture of myself I'm drawing
Sigillum dei, gambar diriku aku menggambar
With life, venom and hell I'm sprinkling it
Dengan hidup, racun dan neraka aku menaburkannya
His name is Esial, I want him more
Namanya Esial, saya ingin dia lebih