Malam ini akan menjadi malam terakhir
that we had our tea
bahwa kami minum teh kami
That bloody tea,
Teh berdarah itu,
which sent us into ecstasy
yang mengirim kita ke ekstasi
Yesterday Mother complained,
Kemarin Ibu mengeluh,
filling dizzy,all in pain
Mengisi pusing, semua kesakitan
Mother's getting weaker,
Ibu semakin lemah,
looking paler day by day
terlihat pucat dari hari ke hari
As morning came,
Saat pagi tiba,
she could not make it out of bed
dia tidak bisa keluar dari tempat tidur
And Grandma's spell was getting
Dan mantra Nenek sudah mulai
straight into her head
langsung ke kepalanya
Not a single word,
Tidak sepatah kata pun,
she didn't seem to be alive
dia sepertinya tidak hidup
Getting weaker,
Semakin lemah,
looking paler day by day
terlihat pucat dari hari ke hari
Then Missy came in
Lalu Missy masuk
and she led me by the hand
dan dia menuntunku dengan tangan
I didn't want to go,
Aku tidak ingin pergi,
Oh but I should have known
Oh, tapi seharusnya aku tahu
Mother was barely conscious,
Ibu hampir tidak sadar,
why should I care
mengapa saya harus peduli
Just looking forward
Hanya melihat ke depan
to the next ordeal
ke cobaan berikutnya
(solo:Andy solo:Pete solo:Andy)
(solo: Andy solo: Pete solo: Andy)
I think I heard My sister
Saya pikir saya mendengar Adikku
begging me to stay
memohon saya untuk tinggal
She gave me phone,
Dia memberi saya telepon,
so I could call someone for help
jadi saya bisa memanggil seseorang untuk meminta bantuan
I simply let go of her hand,
Aku hanya melepaskan tangannya,
the I cut the wire
Aku memotong kawatnya
Missy was crying as
Missy sedang menangis
I left them both behind
Aku meninggalkan mereka berdua
And Mother's getting weaker,
Dan Ibu semakin lemah,
Missy shouted at My back
Missy berteriak pada punggungku
“I hate You”
“Aku membenci mu”