Aku menempuh perjalanan jauh malam ini ke sebuah jalan sepi
No riders, no company, Just me and the radio.
Tidak ada pengendara, tidak ada perusahaan, Hanya aku dan radio.
One by one I watched the miles slowly fall behind
Satu per satu aku melihat mil yang perlahan tertinggal
My heart weighing heavy knowing what I wouldn’t find.
Hatiku menimbang berat mengetahui apa yang tidak akan kutemukan.
The moon over my shoulder and the stars up in the sky,
Bulan di bahuku dan bintang-bintang di langit,
There to remind me what’s missing tonight.
Ada untuk mengingatkan saya apa yang hilang malam ini.
Chorus:
Paduan suara:
I don’t mind being alone, it’s lonely I can’t stand.
Saya tidak keberatan sendirian, kesepian saya tidak tahan.
These empty nights ain’t no life for a woman nor a man.
Malam kosong ini bukanlah kehidupan bagi wanita maupun pria.
It’s been so long since I held or felt the touch of a loving hand.
Sudah lama sekali saya menahan atau merasakan sentuhan tangan yang penuh kasih.
Being alone ain’t so bad, it’s lonely I can’t stand.
Menjadi sendirian tidak begitu buruk, kesepian saya tidak tahan.
Staring out my window now at the world passing me by,
Menatap ke luar jendelaku di dunia yang melewatiku,
Trapped here in this darkness doing solitary time.
Terperangkap di sini dalam kegelapan ini melakukan waktu soliter.
Accross the open fields I hear the soulful sad refrain,
Di seberang lapangan terbuka, aku mendengar suara menahan diri yang penuh perasaan,
The high lonesome wailing of some distant midnight train.
Suara ratapan yang tinggi dari kereta tengah malam yang jauh.
The sound of my heart beating and the silence in these rooms
Suara hatiku berdetak dan kesunyian di kamar ini
They’re to remind me what’s missing tonight.
Mereka mengingatkan saya apa yang hilang malam ini.
(Chorus)
(Paduan suara)
It’s just another night on the one hand
Ini hanya satu malam lagi di satu sisi
On the other, it cuts like a knife.
Di sisi lain, ia memotong seperti pisau.
(Chorus)
(Paduan suara)