Awan hitam dan abu-abu willow dalam keseimbangan saat matahari terbenam.
Rain plays a heart warming tune, on the pavement.
Hujan memainkan nada hangat, di trotoar.
Emotions stir.
Emosi bergetar.
A feeling of warmness, compassion, fullness, I feel at home.
Perasaan hangat, penuh kasih sayang, kepenuhan, aku rasakan di rumah.
Disguised by surroundings.
Disamarkan oleh lingkungan sekitar.
As the torn and left in the gutter seek vengeance on their mistreated lives.
Saat robek dan kiri di selokan berusaha membalas dendam pada kehidupan mereka yang dianiaya.
As the torn and left in the cold, seek vengeance on mistreated lives.
Seperti yang robek dan ditinggalkan dalam kedinginan, balas dendam pada kehidupan yang dianiaya.
A silhouette stands still.
Sebuah siluet berdiri diam.
A cactus on a warm summer night.
Kaktus di malam musim panas yang hangat.
But the rain falls cold and the moon shines bright.
Tapi hujan turun dingin dan bulan bersinar cerah.
Black as night.
Hitam seperti malam
Cold as ice.
Dingin seperti es.
Warm as home.
Hangat seperti di rumah.
Ready to live.
Siap untuk hidup
Stars they shoot.
Bintang mereka tembak.
In a clear.
Jelas
Across the sky.
Di seberang langit.
As does my time.
Seperti waktu saya.
Waiting, wanting, feeling, emotion.
Menunggu, menginginkan, merasakan, emosi.
Crying, breaking, loving, nothing.
Menangis, putus, mencintai, tidak ada apa-apa.
Clouds swallow the moon, and I'm alone, thinking good times, and why'd they go?
Awan menelan bulan, dan aku sendirian, memikirkan saat-saat indah, dan mengapa mereka pergi?
Falling down, breaking down parts of me. Fuck. I need this place to get away from you.
Jatuh, ambillah sebagian diriku. Persetan. Aku butuh tempat ini untuk menjauh darimu.
Clouds swallow the moon, and I'm alone, thinking good times, and why'd they go?
Awan menelan bulan, dan aku sendirian, memikirkan saat-saat indah, dan mengapa mereka pergi?