Akulah kedatangan dan kepergian diriku yang konstan.
Some of them settling within, some going on. Others sojourning indefinitely, tuning in, tuning out.
Beberapa dari mereka menetap di dalam, beberapa terjadi. Yang lain diam dalam waktu yang tidak terbatas, menyetel, menyetel.
New attendants join – cynicism, misanthropy, indifference. Should I embrace them or have them exorcised?
Petugas baru bergabung – sinisme, ketidakpedulian, ketidakpedulian. Haruskah saya memeluk mereka atau membiarkan mereka diusir?
Oh this inevitable madness. Let it come. Transmute it by enduring it.
Oh kegilaan yang tak terelakkan ini. Biarkan itu datang. Transmisikan dengan cara bertahan.
Let sorrow in. It will leave eventually. Otherwise it will stay knocking on your door forevermore.
Biarkan kesedihan masuk, akhirnya akan berakhir. Jika tidak, itu akan tetap mengetuk pintumu selamanya.
Are you possessed still? Yes? Then what about now? Possessed still? Are you addicted still? Yes? Then what about now? Addicted still?
Apakah kamu masih kuat? Iya nih? Lalu bagaimana dengan sekarang? Masih dimiliki? Apakah Anda masih kecanduan? Iya nih? Lalu bagaimana dengan sekarang? Kecanduan masih
My hour of sanity. The unpredictable.
Waktuku kewarasan Yang tak terduga
I meant to lead you away from madness, but that's exactly what drove you out of your mind
Maksudku untuk menjauhkanmu dari kegilaan, tapi itulah yang mendorongmu keluar dari pikiranmu