(Pembakaran…)
A huge fire was burning
Api besar menyala
And her eyes grew strangely bright
Dan matanya bersinar terang
She turned around in her room…
Dia berbalik di kamarnya …
What could she take and still survive the fire?
Apa yang bisa dia ambil dan tetap bertahan dari api?
But then again, there was a window
Tapi sekali lagi, ada jendela
You know it’s an illusion…
Anda tahu itu ilusi …
There is no fire burning…just a soul crying
Tidak ada api menyala … hanya jiwa yang menangis
So cry for me…take a little time…and then stop
Jadi menangislah untukku … luangkan sedikit waktu … dan kemudian berhenti
It’s just something that you cannot see…so stop!
Ini hanya sesuatu yang tidak bisa kamu lihat … jadi berhentilah!
She swings around on the second story…
Dia berputar-putar di cerita kedua …
“I’ll get down,” she says
“Saya akan turun,” katanya
Well there is no fire burning…just a soul crying
Nah tidak ada api menyala … hanya jiwa yang menangis
I will…you know
Saya akan … kamu tahu
So I take it to the limit
Jadi saya bawa ke batas
I will…you know…as I always have
Saya akan … Anda tahu … seperti yang saya miliki
I understand your position…
Saya mengerti posisi anda …
I withdraw my decision
Saya menarik kembali keputusan saya
Well I’ve got no more information for you
Yah aku tidak punya informasi lagi untukmu
So still there is a fire…that no one sees
Jadi masih ada api … tidak ada yang melihat
She doesn’t even see it either…
Dia bahkan tidak melihatnya baik …
Or so everyone thinks…
Atau jadi semua orang berpikir …
But then again, there was a window
Tapi sekali lagi, ada jendela
You know it’s an illusion…
Anda tahu itu ilusi …
There is no fire burning…just a soul crying
Tidak ada api menyala … hanya jiwa yang menangis
There’s no fire
Tidak ada api
There is no fire
Tidak ada api
Well there’s no fire burning…just a soul crying…
Yah tidak ada api menyala … hanya jiwa yang menangis …
(It’s just a soul…crying…)
(Ini hanya jiwa … menangis …)