Wanita adat hanya memutuskan hubungan
What had never changed had always died so
Apa yang tidak pernah berubah selalu mati begitu
Suddenly she's opened eyes that
Tiba-tiba dia membuka mata itu
Fill with tears and come alive
Isi dengan air mata dan hiduplah
Her stifled love sleeping forever was
Cintanya yang tertahan tidur selamanya
Unaroused like changeless weather
Terungkap seperti cuaca yang tidak berubah
And little chance that she was ever
Dan sedikit kemungkinan dia pernah ada
Going to smash the precious measure
Akan menghancurkan ukuran yang sangat berharga
She never lived with pain, fear or anger
Dia tidak pernah hidup dengan rasa sakit, takut atau marah
Windowless and tame like a precious stone langoured
Tanpa jendela dan jinak seperti batu mulia yang langoured
A heart enchained, willing to surrender
Hati terangkat, mau menyerah
But now if storms would only blow
Tapi sekarang jika badai hanya akan meniup
She could really feel the roll.
Dia benar-benar bisa merasakan gulungan itu.
Those years of sleep, all waking dreams
Tahun-tahun tidur itu, semua mimpi terjaga
Unpeopled places on painted screens
Tempat yang tidak dikepang di layar yang dicat
And diffused in subdued streams
Dan menyebar dalam aliran yang lemah
Her life was cost, traditional schemes.
Hidupnya mahal, skema tradisional.
She never lived with pain, fear or anger
Dia tidak pernah hidup dengan rasa sakit, takut atau marah
Windowless and tame like a precious stone langoured
Tanpa jendela dan jinak seperti batu mulia yang langoured
A heart enchained, willing to surrender
Hati terangkat, mau menyerah
But now if storms would only blow
Tapi sekarang jika badai hanya akan meniup
Then she could really feel the roll
Lalu dia benar-benar bisa merasakan gulungan itu
She could really feel the roll.
Dia benar-benar bisa merasakan gulungan itu.
«A hunger that lasts can have no pain»
& laquo; Kelaparan yang bertahan tidak ada rasa sakit & raquo;
It's just these words that don't explain.
Hanya kata-kata ini yang tidak menjelaskannya.
Eaten alive and spat out again
Dimakan hidup dan diludahkan lagi
They jam in the memory like ancient remains.
Mereka macet dalam memori seperti sisa-sisa kuno.
Woman of custom just severed ties
Wanita adat hanya memutuskan hubungan
What had never changed had always died so
Apa yang tidak pernah berubah selalu mati begitu
Suddenly she's opened eyes that
Tiba-tiba dia membuka mata itu
Fill with tears and come alive.
Isi dengan air mata dan hiduplah.