Saya suka cara Anda tersenyum padaku.
I feel the heat that enveloped me.
Saya merasakan panas yang menyelimuti saya.
And what I saw, I like to see.
Dan apa yang saya lihat, saya suka lihat.
I never knew, where evil grows.
Saya tidak pernah tahu, dimana kejahatan tumbuh.
I should have steered away from you.
Seharusnya aku menjauh darimu.
My friend told me to keep clear of you.
Teman saya menyuruh saya untuk menjauhkan diri dari Anda.
But something drew me near to you.
Tapi ada sesuatu yang membuatku dekat denganmu.
I never knew, where evil grew.
Saya tidak pernah tahu, dimana kejahatan tumbuh.
(Chorus)
(Paduan suara)
Evil grows in the dark, where the sun it never shines.
Kejahatan tumbuh dalam kegelapan, dimana matahari tidak pernah bersinar.
Evil grows in cracks and holes, and lives in people’s minds.
Kejahatan tumbuh dalam celah dan lubang, dan hidup di dalam pikiran manusia.
Evil grows. It’s part of you.
Kejahatan tumbuh. Itu bagian dari dirimu.
And now it seems to be that every time I look at you evil grows in me.
Dan sekarang nampaknya setiap kali aku melihatmu jahat tumbuh di dalam diriku.
(Music interlude)
(Selingan musik)
If I could build a wall around you;
Jika saya bisa membangun tembok di sekitar Anda;
I could control the things that you do.
Saya bisa mengendalikan hal-hal yang Anda lakukan.
But I couldn’t kill the will within’ you.
Tapi aku tidak bisa membunuh wasiat dalam ‘kamu.
And it never shows, the place where evil grows.
Dan itu tidak pernah menunjukkan, tempat di mana kejahatan tumbuh.
(Chorus)
(Paduan suara)
Evil grows in the dark, where the sun it never shines.
Kejahatan tumbuh dalam kegelapan, dimana matahari tidak pernah bersinar.
Evil grows in cracks and holes, and lives in people’s minds.
Kejahatan tumbuh dalam celah dan lubang, dan hidup di dalam pikiran manusia.
Evil grows. It’s part of you.
Kejahatan tumbuh. Itu bagian dari dirimu.
And now it seems to be that every time I look at you evil grows in me.
Dan sekarang nampaknya setiap kali aku melihatmu jahat tumbuh di dalam diriku.