Pergi ke kota untuk melihat sepupu saya
Plays guitar, sounds like a chainsaw buzzin’
Memainkan gitar, terdengar seperti buzzen gergaji mesin ‘
In the crowd, I see his mom and dad
Di keramaian, saya melihat ibu dan ayahnya
I said “Hey, hey Uncle, man your son is bad”
Saya berkata “Hei, hai Paman, Bung anakmu itu buruk”
But sometimes, sometimes bad is bad
Tapi terkadang, terkadang buruk itu buruk
Cool is a rule, but, sometimes, bad is bad.
Keren adalah aturan, tapi kadang kala buruk itu buruk.
Across the street, a neon sign
Di seberang jalan, ada tanda neon
All you can eat for a dollar ninety nine
Anda bisa makan seharga satu dolar sembilan puluh sembilan
Aww, that old stew is the baddest in the land
Aww, sup tua itu adalah baddest di negeri ini
But one dollar’s worth was all that I could stand
Tapi satu dolar berharga adalah semua yang bisa saya tahan
But sometimes, sometimes bad is bad
Tapi terkadang, terkadang buruk itu buruk
Cool is a rule, but, sometimes, bad is bad.
Keren adalah aturan, tapi kadang kala buruk itu buruk.
Back uptown to see marie
Kembali ke kota untuk melihat marie
Nobody home, I opened the door with my key
Tidak ada orang di rumah, saya membuka pintu dengan kunci saya
“I love you, Huey” was the note I read
“Aku mencintaimu, Huey” adalah catatan yang kubaca
But there’s a strange pair of shoes underneath the bed
Tapi ada sepasang sepatu aneh di bawah tempat tidur
But sometimes, sometimes bad is bad
Tapi terkadang, terkadang buruk itu buruk
Cool is a rule, but, sometimes, bad is bad.
Keren adalah aturan, tapi kadang kala buruk itu buruk.