Itu akan paling sepi di malam hari.
Down at the liquor store.
Turun di toko minuman keras.
Beneath the neon sky.
Di bawah langit neon.
Our moonlight.
Cahaya bulan kita
Six A.M., the floor comes alive with lice.
Enam A.M. lantai menjadi hidup dengan kutu.
The pan’s dried up so tight.
Pannya mengering begitu kencang.
With hardened beans.
Dengan kacang yang mengeras.
We’re hungry.
Kami lapar.
So I lean on you sometimes.
Jadi aku kadang-kadang bersandar padamu.
Just to see you’re still there.
Hanya untuk melihat kau masih di sana.
Your feet can’t take the weight of one.
Kaki Anda tidak bisa mengambil berat satu.
Much less two.
Apalagi dua
We hit concrete.
Kami memukul beton.
How were we born into this mess?
Bagaimana kita dilahirkan dalam kekacauan ini?
I know I painted you a prettier picture, baby.
Aku tahu aku melukismu gambar yang lebih cantik, sayang.
But we were run out on a rail.
Tapi kami kehabisan rel.
Fell from the wagon to the night train.
Jatuh dari gerobak ke kereta malam.
I kissed the bottle.
Aku mencium botol itu.
I should’ve been kissing you.
Seharusnya aku menciummu.
You wake up to an empty night.
Anda bangun untuk malam yang kosong.
With tears for two.
Dengan air mata untuk dua orang.
Cigarettes they fill the gaps.
Rokok mereka mengisi kekosongan.
In our empty days.
Di hari-hari kosong kita.
In our broken teeth.
Dalam gigi patah kami.
We’re jonesing.
Kami jonesing.
Say mister, can you spare a dime?
Katakanlah tuan, bisakah kamu memberi sepeser pun uang receh?
Some change could make a change.
Beberapa perubahan bisa membuat perubahan.
Could buy some time.
Bisa beli beberapa waktu.
Some freedom.
Beberapa kebebasan.
Or an ear to hear my story.
Atau telinga untuk mendengar ceritaku.
It’s all I’ve got. My fiction
Hanya itu yang kumiliki. Fiksi saya
beats the hell out of my truth.
mengalahkan neraka dari kebenaran saya
A palm upturned burnt blue.
Sebuah telapak terbalik dibakar biru.
Don’t call it sunburn.
Jangan menyebutnya terbakar sinar matahari.
You’ve been shaking on the job.
Anda telah gemetar di tempat kerja.
Just one drink ahead of your past.
Hanya satu minuman di depan masa lalu Anda.
There’s a white light coming up.
Ada cahaya putih yang muncul.
You draw the blinds hoping it’ll pass.
Anda menarik tirai berharap itu akan berlalu.
I kissed the bottle.
Aku mencium botol itu.
I should’ve been kissing you.
Seharusnya aku menciummu.
You wake up to an empty night.
Anda bangun untuk malam yang kosong.
With tears for two.
Dengan air mata untuk dua orang.
I kissed the bottle.
Aku mencium botol itu.
I should’ve been kissing you.
Seharusnya aku menciummu.
You wake up to an empty night.
Anda bangun untuk malam yang kosong.
With tears for two.
Dengan air mata untuk dua orang.
I kissed the bottle.
Aku mencium botol itu.
I should’ve been kissing you.
Seharusnya aku menciummu.
You wake up to an empty night.
Anda bangun untuk malam yang kosong.
With tears for two.
Dengan air mata untuk dua orang.