Saat aku melihatnya –
I feel him.
Aku merasakannya.
There’s an intenseness
Ada intensitas
In him —
Dalam dia –
In his eyes.
Di matanya.
He wants me to be with him —
Dia ingin aku bersamanya –
He wants me with him now.
Dia ingin aku bersamanya sekarang.
She just seems to be missing. . .
Dia sepertinya hilang. . .
How could that happen
Bagaimana itu bisa terjadi?
Anyhow?
Bagaimanapun?
So, how can you say,
Jadi, bagaimana bisa Anda katakan,
Well, I don’t know what love is?
Yah, aku tidak tahu apa itu cinta?
You have it —
Anda memilikinya –
And you have no time for it.
Dan Anda tidak punya waktu untuk itu.
You feel completely indifferent —
Anda merasa benar-benar acuh tak acuh –
You feel pushed up against the wall —
Anda merasa didorong ke dinding –
Then, one day
Lalu, suatu hari nanti
It just almost goes away!
Itu hampir hilang!
You spend lots of time alone —
Anda menghabiskan banyak waktu sendirian –
Sometimes you spend years,
Terkadang Anda menghabiskan waktu bertahun-tahun,
And you miss those arms that used to go around you.
Dan Anda merindukan senjata yang biasa Anda kunjungi.
Night after night,
Malam demi malam,
No Questions Asked —
Tidak ada pertanyaan yang ditanyakan —
And, who gets the cold wind
Dan, siapa yang mendapat angin dingin?
Of it all everytime?
Dari semua itu?
Well, it’s hard to be civil
Nah, sulit untuk menjadi orang sipil
And it’s real hard to be nice!
Dan sangat sulit untuk bersikap baik!
But you did it, my Love,
Tapi kau melakukannya, sayangku,
Everytime —
Setiap saat —
So, how can you say
Jadi, bagaimana bisa Anda katakan?
Well, I can’t see you,
Yah, aku tidak bisa melihatmu,
Not now,
Tidak sekarang,
Not tomorrow,
Bukan besok,
Not until it’s right
Tidak sampai benar
Not until —
Tidak sampai —
Neither of us is pushed up against the wall.
Tak satu pun dari kita didorong ke dinding.
I don’t throw the cold wind
Saya tidak membuang angin dingin
Of it at you anymore!
Tentang itu lagi!
So today, she says,
Jadi hari ini, katanya,
Well, I’ve changed my mind.
Yah, aku sudah berubah pikiran.
That’s a woman’s right, they say.
Itu hak seorang wanita, kata mereka.
Well, I — (Well, I –)
Baiklah, saya – (ya, saya -)
Well, I’m frightened,
Yah, aku takut,
And I’m lost.
Dan aku tersesat.
And I can’t give you up.
Dan aku tidak bisa melepaskanmu.
Not now.
Tidak sekarang.
I need you now.
Aku membutuhkanmu sekarang.
I’m broken hearted —
Aku patah hati –
I broke down
Saya mogok
Like a little girl.
Seperti seorang gadis kecil.
Well, I need you now.
Aku butuh kamu sekarang
Well, I’m broken-hearted.
Yah, aku patah hati.
Well, I broke down like a little girl.
Yah, aku jatuh seperti gadis kecil.
(I need you now)
(Aku membutuhkanmu sekarang)
No Questions Asked
Tidak ada pertanyaan yang ditanyakan
Well, I broke down like a little girl.
Yah, aku jatuh seperti gadis kecil.
(I need you now)
(Aku membutuhkanmu sekarang)
No Questions Asked
Tidak ada pertanyaan yang ditanyakan
I broke down like a little girl.
Aku menangis seperti anak kecil.
Like a little girl.
Seperti seorang gadis kecil.