Wajah terlupakan
Lost in yesterdays realm.
Hilang di wilayah kemarin.
Drained with confusion.
Dikeringkan dengan kebingungan.
Where did it all go?
Kemana semuanya pergi?
Look into the past, look into their faces.
Lihatlah ke masa lalu, lihat ke wajah mereka.
Never, the thought of being time fucked.
Tidak pernah, pikiran menjadi waktu kacau.
But now they’re all gone and all that’s left is this blank faced picture.
Tapi sekarang mereka semua pergi dan yang tersisa hanyalah gambar wajah kosong ini.
Ninety percent, nothing was done, nothing accomplished,
Sembilan puluh persen, tidak ada yang dilakukan, tidak ada yang berhasil,
coasting through life didn’t seize the day.
Menjelang hidup tidak memanfaatkan hari itu.
No one ever realized that they’re already dgad.
Tidak ada yang menyadari bahwa mereka sudah dgad.
By the time you realize, you’ll be dead too.
Pada saat Anda sadar, Anda juga akan mati.
Without another chance to save the world, these things they’re gone, your gone, forgotten.
Tanpa kesempatan lain untuk menyelamatkan dunia, hal-hal ini hilang, lenyap, terlupakan.
Now your face in my picture frame. It’s gone, forever.
Sekarang wajahmu di bingkai foto saya. Ini hilang, selamanya.
Right before my very eyes.
Tepat di depan mataku.
And just when I thought I made light of things.
Dan saat kupikir aku membuat banyak hal.
It slips away, into darkness.
Ini tergelincir ke dalam kegelapan.
My life passes now I see.
Hidupku berlalu sekarang aku lihat.
Just what this world does hold for me.
Hanya apa yang dunia ini lakukan untukku.
It’s getting hard, harder to breathe.
Semakin sulit, sulit untuk bernafas.
Am I out of time is that what this means?
Apakah saya keluar dari waktu adalah apa artinya ini?
Well that’s what it means.
Nah, itu artinya.
That’s what it means, you and me try to breathe.
Itulah artinya, Anda dan saya mencoba bernafas.
Now you. Realize.
Kamu sekarang. Menyadari.
Your life, flies by.
Hidupmu, lalat.
Now I. Realize.
Sekarang aku sadar.
My life, I die
Hidupku, aku mati