Dia berlari ke sungai di bawahnya
Towards a boat under a willow
Menuju sebuah perahu di bawah pohon willow
Away from the mirror, the loom and the tower
Jauh dari cermin, alat tenun dan menara
Where she yearned for him, hour after hour
Dimana dia mendambakannya, jam demi jam
Under a sky like a dark blue dome
Di bawah langit seperti kubah biru tua
Stands the queen of loneliness
Siri ratu kesepian
A skin as white as the rivers foam
Kulit seputih busa sungai
Which tips the hem of her dress
Yang ujung ujung gaunnya
A crown of a pearl garland she wore
Mahkota karangan bunga mutiara yang dikenakannya
Blinking to Camelot in moonlight
Berkedip pada Camelot di bawah sinar rembulan
To which she stares, through tears
Untuk yang ia menatap, melalui air mata
Tears that are clouding her sight
Air mata yang mengaburkan penglihatannya
A forlorn goddess
Dewi yang sedih
Seeking for her God
Mencari Tuhannya
Carving in the stern
Ukiran di buritan
The lady Shallot
Si wanita bung
Like a prophet seeing the entire future
Seperti seorang nabi yang melihat seluruh masa depan
She looses the chain
Dia kehilangan rantai itu
While death stretches its hand and lures
Sementara kematian membentang tangan dan umpannya
Seizing her to gain
Merebut dia untuk mendapatkan
Paralysed and in distress, she floats
Lumpuh dan tertekan, dia mengapung
Into the night by darkness clothe
Ke malam hari dengan pakaian gelap
When the lady sings a mournful song
Saat wanita itu menyanyikan sebuah lagu sedih
Chanting through the spheres of night
Teriakan melalui bola malam
Where it dissolves at the horizon
Dimana ia larut di cakrawala
Like her life
Seperti hidupnya
Undone…
Terlepas…