Saya mendengar waktunya singkat, jadi saya pergi menemui teman lama saya
When I walked through the door
Saat aku berjalan melewati pintu
He said, sure good to see you again
Katanya, pasti senang bertemu denganmu lagi
Sit down here by me, the Doc says, my future ain’t bright
Duduklah di sini oleh saya, Dok berkata, masa depan saya tidak cerah
But even if I don’t beat it, there’s a part of my past that won’t die
Tapi kalaupun saya tidak mengalahkannya, ada bagian masa laluku yang tidak akan mati
He points to a picture and smiles from his easy chair
Dia menunjuk pada sebuah gambar dan tersenyum dari kursi malasnya
As he relives the moment, says, girl, that was heaven right there
Saat dia menghidupkan kembali momen tersebut, katakan, gadis, itu adalah surga di sana
You can see his heart’s broken as a lonesome tear drop to the floor
Anda bisa melihat detak jantungnya patah hati karena terjatuh ke lantai
And along with the silence that filled, came a knock at the door
Dan bersamaan dengan keheningan yang terisi, terdengar ketukan di pintu
A bouquet wrapped up in ribbons and bows
Sebuah buket terbungkus pita dan busur
Too little, too late, I suppose
Terlalu sedikit, terlalu terlambat, kurasa
But he clings to the last ray of hope
Tapi dia berpegangan pada ray harapan terakhir
And a dozen white roses
Dan selusin mawar putih
They were meant for each other, that was clear right from the start
Mereka dimaksudkan untuk satu sama lain, itu benar sejak awal
What a shame too much pride and a jealous heart kept them apart
Sayang sekali kebanggaan dan cemburu membuat mereka tetap terpisah
No card and some flowers it’s quite enough to make amends
Tidak ada kartu dan beberapa bunga cukup untuk menebus kesalahannya
For fifty years living a life of what should have been
Selama lima puluh tahun menjalani kehidupan dari apa yang seharusnya terjadi
A bouquet wrapped up in ribbons and bows
Sebuah buket terbungkus pita dan busur
Too little, too late, I suppose
Terlalu sedikit, terlalu terlambat, kurasa
But he clings to the last ray of hope
Tapi dia berpegangan pada ray harapan terakhir
And a dozen white roses
Dan selusin mawar putih
A bouquet wrapped up in ribbons and bows
Sebuah buket terbungkus pita dan busur
Too little, too late, I suppose
Terlalu sedikit, terlalu terlambat, kurasa
But he clings to the last ray of hope
Tapi dia berpegangan pada ray harapan terakhir
And a dozen white roses
Dan selusin mawar putih