Menangisilah Tuhan untuk meminta bantuan.
I cried out to God to hear me.
Saya berseru kepada Tuhan untuk mendengarkan saya.
When I was distressed, I sought the Lord.
Saat aku tertekan, aku mencari Tuhan.
I stretched out my hand,
Aku mengulurkan tanganku,
But found no comfort.
Tapi tidak menemukan kenyamanan.
I remembered you God and I groaned;
Aku ingat kamu Tuhan dan aku mengerang;
My spirit, it grew faint.
Semangat saya, itu menjadi pingsan.
You kept my eyes from closing.
Anda terus mata saya dari penutupan.
When I was to troubled to speak.
Saat aku sedang repot-repot berbicara.
I thought about the former days.
Aku memikirkan hari-hari sebelumnya.
I remember my songs in the night.
Aku ingat lagu-laguku di malam hari.
My heart mused my spirit inquired..
Hatiku merenung semangatku bertanya ..
Will the Lord reflect forever?
Akankah Tuhan bercermin selamanya?
Will He never show His favor again?
Akankah dia tidak pernah menunjukkan kemurahanNya lagi?
Has this unfailing love vanished forever.
Apakah cinta abadi ini lenyap selamanya?
Has His (promise?, or will since?) failed for all time.
Apakah janjiNya?, Atau akan sejak?) Gagal sepanjang masa.
Has God forgotten to be merciful.
Apakah Tuhan lupa untuk berbelaskasihan.
Has His anger withheld His compassion.
Apakah kemarahan-Nya menahan belas kasihan-Nya.
Then I thought,
Lalu aku berpikir,
“To this I will (appeal? or appear?)-the years of the right hand of the Most High.
“Untuk ini saya akan (naik banding atau muncul?) – tahun-tahun tangan kanan Yang Mahatinggi.
I will remember the deeds of (the? or my?) Lord.
Saya akan mengingat perbuatan Tuhan (the? Or my?).
If, and, ago.
Jika, dan, lalu.
I will meditate on all Your works.
Saya akan merenungkan semua pekerjaan Anda.
And consider all Your deeds.
Dan pertimbangkan semua perbuatanmu.
Your ways God are holy.
Jalanmu Tuhan itu suci.
What God is great like our God
Apa Tuhan itu hebat seperti Tuhan kita?