Langit biru pergi, sekarang jangan buang waktuku,
‘Cause I don’t have a place for you inside this heart of mine.
Karena aku tidak punya tempat untukmu di dalam hatiku ini.
You promise brighter days but never do come through.
Anda menjanjikan hari yang cerah tapi tidak pernah berhasil.
Ever since she went away, blue skies, I’ve got no use for you.
Sejak dia pergi, langit biru, aku tidak berguna bagimu.
But when I see the clouds come rollin’ in,
Tapi saat aku melihat awan datang masuk,
An’ the heaven’s turnin’ grey,
Sebuah ‘langit belati surga’
I can tell I’m back among good friends,
Aku tahu aku kembali di antara teman baik,
Who know just what I crave.
Siapa yang tahu apa yang saya idamkan.
I admit it: I’m addicted to the rain.
Saya akui: saya kecanduan hujan.
She always said she loved to hear it on the window pane.
Dia selalu bilang dia senang mendengarnya di kaca jendela.
While the storm outside was ragin’, we would love the night away:
Sementara badai di luar ragin ‘, kami akan senang semalaman:
No wonder I’m addicted to the rain.
Tak heran aku kecanduan hujan.
There’s a calm inside of me when I see lightning flash,
Ada yang tenang di dalam diriku saat melihat kilat kilat,
And rain’s sweet perfume fills me with hope that she just might come back.
Dan parfum manis hujan memenuhi harapanku sehingga dia bisa kembali lagi.
‘Cause I can hear her in the wind an’ feel her in the mist.
Karena aku bisa mendengarnya tertiup angin dan merasakannya dalam kabut.
As I walk these streets, I’m wonderin’ what went wrong an’ where she is.
Saat aku berjalan di jalanan ini, aku bertanya-tanya apa yang salah dan ‘di mana dia berada.
The roll of thunder seems to ease,
Gulungan guntur tampaknya mudah,
The pain I feel inside,
Rasa sakit yang kurasakan di dalam,
And the pourin’ rain no-one can see,
Dan hujan lebat tidak ada yang bisa melihat,
These teardrops in my eyes.
Air mata tetesan ini ada di mataku.
I admit it: I’m addicted to the rain.
Saya akui: saya kecanduan hujan.
She always said she loved to hear it on the window pane.
Dia selalu bilang dia senang mendengarnya di kaca jendela.
While the storm outside was ragin’, we would love the night away:
Sementara badai di luar ragin ‘, kami akan senang semalaman:
No wonder I’m addicted to the rain.
Tak heran aku kecanduan hujan.
I admit it: I’m addicted to the rain.
Saya akui: saya kecanduan hujan.
She always said she loved to hear it on the window pane.
Dia selalu bilang dia senang mendengarnya di kaca jendela.
I remember how she’d wake me, an’ we’d love the night away:
Aku ingat bagaimana dia membangunkanku, dan ‘kita akan mencintai malam ini:
No wonder I’m addicted to the rain.
Tak heran aku kecanduan hujan.