Dia adalah teman saya saat saya membutuhkannya
Wasn’t for her I don’t know what I’d done
Bukan untuknya aku tidak tahu apa yang telah kulakukan
She gave me back something that was missing in me
Dia mengembalikan sesuatu yang hilang dalam diriku
She could of turned out to be almost anyone
Dia bisa ternyata hampir semua orang
Almost anyone–
Hampir semua orang –
With the possible exception
Dengan kemungkinan pengecualian
Of who I wanted her to be
Dari siapa aku menginginkannya
Running into the midnight
Berjalan ke tengah malam
With her clothes whipping in the wind
Dengan pakaiannya mencambuk angin
Reaching into the heart of the darkness
Masuk ke jantung kegelapan
For the tenderness within
Untuk kelembutan di dalam
Stumblin’ into the lights of the city
Stumblin ‘masuk ke lampu kota
And then back in the shadows again
Dan kemudian kembali dalam bayang-bayang lagi
Hanging onto the laughter
Bergantung pada tawa
That each of us hid our unhappiness in
Kita masing-masing menyembunyikan ketidakbahagiaan kita
Talk about celestial bodies
Bicara tentang benda langit
And your angels on the wing
Dan malaikatmu di sayap
She wasn’t much good at stickin’ around–but
Dia tidak pandai menempel di sekitar – tapi
She could sing…
Dia bisa menyanyi …
In the dead of night
Di tengah malam
She could shine a light
Dia bisa bersinar terang
On some places that you’ve never been
Di beberapa tempat yang belum pernah Anda kunjungi
In that kind of light
Dalam cahaya seperti itu
You could lose your sight
Anda bisa kehilangan penglihatan Anda
And believe there was something to win
Dan percaya ada sesuatu yang harus menang
You could hold her tight
Anda bisa memeluknya erat-erat
With all your might
Dengan segenap kekuatanmu
But she’d slip through your arms like the wind
Tapi dia menyelinap ke pelukanmu seperti angin
And be back in flight
Dan kembali terbang
Back into the night
Kembali ke malam
Where you might never see her again
Di mana Anda mungkin tidak akan pernah melihatnya lagi
The longer I thought I could find her
Semakin lama kupikir aku bisa menemukannya
The shorter my vision became
Visi saya semakin pendek
Running in circles behind her
Berjalan di lingkaran di belakangnya
And thinking in terms of the blame
Dan berpikir dalam hal menyalahkan
But she couldn’t have been any kinder
Tapi dia tidak mungkin lebih baik
If she’d come back and tried to explain
Jika dia kembali dan mencoba menjelaskannya
She wasn’t much good at saying goodbye–but
Dia tidak pandai mengucapkan selamat tinggal – tapi
That girl was sane
Gadis itu waras