Saya ingat saat pertama kali bertemu,
we really had some times.
Kami benar-benar sudah beberapa kali.
When the success started to kick in,
Saat kesuksesan mulai menendang,
life turned into a mess.
hidup berubah menjadi berantakan
Why can’t we still be friends?
Kenapa kita tidak bisa tetap berteman?
Why judge me for what I am?
Mengapa menilai saya untuk apa saya?
Can’t we go back again?
Tidak bisakah kita kembali lagi?
I’m still the same man.
Aku masih sama.
You figured out really who I am,
Anda tahu benar siapa saya,
don’t bet your life on that.
jangan taruhan hidupmu untuk itu
Why can’t you see me for what I am?
Mengapa kamu tidak melihat saya untuk apa saya?
We’re human, don’t forget that… that.
Kita manusia, jangan lupa itu … itu.
Why can’t we still be friends?
Kenapa kita tidak bisa tetap berteman?
Why judge me for what I am?
Mengapa menilai saya untuk apa saya?
Can’t we go back again?
Tidak bisakah kita kembali lagi?
I’m still the same man.
Aku masih sama.
Still around.
Masih disekitar.
Don’t follow me around.
Jangan ikuti aku.
Playin’ me like a clown.
Mainkan aku seperti badut.
Facing life not real… not real.
Menghadapi kehidupan tidak nyata … tidak nyata.
Life’s not real. Not real. (x2)
Hidup itu tidak nyata. Tidak nyata. (x2)
Why can’t we still be friends?
Kenapa kita tidak bisa tetap berteman?
Why judge me for what I am?
Mengapa menilai saya untuk apa saya?
Can’t we go back again?
Tidak bisakah kita kembali lagi?
I’m still the same man.
Aku masih sama.
Same man! (x4)
Pria yang sama (x4)