Aku melihat ke seberang medan perang,
Blood seeping from my wounds-
Darah merembes dari luka-
My comrades, they did never yield,
Teman-temanku, mereka tidak pernah menyerah,
For courage knows no bounds-
Karena keberanian tidak mengenal batas-
And yet, I thought as I stood there,
Namun, kupikir saat aku berdiri di sana,
Of all that it had cost-
Dari semua itu,
For what we gained, it seemed not fair ,
Untuk apa yang kita dapatkan, rasanya tidak adil,
For all that we had lost-
Untuk semua yang telah kami hilang-
They spoke of honour, faith and pride,
Mereka berbicara tentang kehormatan, iman dan kebanggaan,
defending for our home-
membela rumah kami-
Through honour all my friends have died,
Dengan menghormati semua temanku telah meninggal,
their faith left me alone-
Iman mereka meninggalkan saya sendiri –
We fought for greed, we fought for fame,
Kami berjuang untuk keserakahan, kami berjuang untuk ketenaran,
we killed too much to tell-
kami membunuh terlalu banyak untuk diceritakan-
The devil and God were both the same,
Iblis dan Tuhan sama saja,
we worshipped only Hell-
kita hanya menyembah Neraka-
We fought it seemed for a thousand years,
Kami bertempur sepertinya selama seribu tahun,
a million nights and days-
satu juta malam dan hari-
Sharing one laugh with a hundred tears,
Berbagi satu tawa dengan seratus air mata,
seeing clearly through a haze-
melihat dengan jelas melalui kabut-
Then came that day I know not when,
Lalu datanglah hari itu aku tidak tahu kapan,
beneath a blood red sun,
Di bawah sinar matahari merah darah,
A-top a pile of dying men,
A-top tumpukan orang-orang sekarat,
they said that we had won-
mereka mengatakan bahwa kita telah menang-
Another tract of land is all
Saluran tanah yang lain adalah segalanya
the territory gained-
wilayah yang didapat-
Will that ever pay for all
Akankah itu membayar untuk semua
the lives here lost or maimed?
hidup di sini hilang atau cacat?
Bodies lying all around,
Mayat terbaring di sekitar,
blood bathing them in red,
darah memandikan mereka dengan warna merah,
Their white eyes staring at the sun,
Mata putih mereka menatap matahari,
these, the countless dead?
ini, yang tak terhitung jumlahnya?
I looked across the battlefield,
Aku melihat ke seberang medan perang,
blood seeping from my wounds-
darah merembes dari luka-
My comrades, they did never yield,
Teman-temanku, mereka tidak pernah menyerah,
for courage knows no bounds-
karena keberanian tidak mengenal batas-