Pencitraan pada suatu hari di musim panas.
When nothing is moving.
Bila tidak ada yang bergerak.
Least of all me.
Setidaknya saya semua.
I lay on my back in the hay.
Aku berbaring telentang di jerami.
The warm sun was soothing.
Matahari yang hangat terasa menyejukkan.
It made me feel good.
Itu membuat saya merasa baik.
The day I met Marie.
Pada hari saya bertemu dengan Marie.
The sound of her whisper hello.
Suara bisikannya halo.
Came tiptoing softly into my head.
Datang berjingkat lembut ke kepalaku.
I opened my eyes kinda slow.
Aku membuka mataku agak lambat.
And there she was smiling.
Dan di sanalah dia tersenyum.
It made me feel good.
Itu membuat saya merasa baik.
The day I met Marie.
Pada hari saya bertemu dengan Marie.
With the laughing eyes.
Dengan tatapan tawa.
She'd toss her hair and tantalize.
Dia akan menyisir rambutnya dan menggoda.
She came to touch me then she's gone
Dia datang untuk menyentuh saya maka dia pergi
Just like a summer breeze.
Sama seperti angin musim panas.
I remember her kiss
Aku ingat ciumannya
So soft on my brow
Begitu lembut di alisku
And the way that she said
Dan cara yang dia katakan
Baby go to sleep now
Baby tidur lagi
Baby go to sleep now
Baby tidur lagi
I woke with the chill in the air
Aku terbangun dengan dingin di udara
The warm sun no longer hung in the sky
Matahari yang hangat tidak lagi menggantung di langit
I reached out but she was not there
Aku mengulurkan tangan tapi dia tidak ada di sana
She'd gone where she came from
Dia telah pergi dari mana asalnya
But I still feel good
Tapi aku masih merasa baik
To think i've known Marie
Kupikir aku sudah mengenal Marie
With the laughing eyes
Dengan tatapan tawa
She'd toss her hair and tantalize
Dia akan menyisir rambutnya dan menggoda
She came to touch me then she's gone
Dia datang untuk menyentuh saya maka dia pergi
Just like a summer breeze
Sama seperti angin musim panas